Disusun oleh Chandra lebong,15 maret 2013
PENDAHULUAN
Koloid adalah suatu campuran yang keadaannya terletak
anatara larutan dan suspensi.koloid mempunyai sifat sifat tertentu yang berbeda
dari larutan.
Sistem koloid adalah contoh, bahan makanan, seperti susu,
keju, nasi dan roti contoh yang lain adalah, berbagai jenis obat , bahan
kosmetik, tanah pertanian juga merupakan sistem koloid.
- PENGERTIAN DAN PENGGOLONGAN KOLOID
Secara makroskopis, koloid tampak homogen seperti halnya
larutan tetapi secara mikroskopis koloid akan tampak heterogen seperti halnya
suspensi, jadi keadaan koloid terletak antara larutan dan suspensi.
Nama koloid diberikan oleh THOMAS GRAHAM pada tahun 1861.
istilah itu berasal dari bahasa yunani yaitu “kola dan oid “ , kola artinya lem
sedangkan oid berarti seperti dalam hal ini yang dikaitkan adalah sifat
difusinya. System koloid mempunyai koefisien difusi yang rendah seperti lem.
Larutan biasa seperti larutan yang mempunyai koefisien difusi lebar disebut
KRISTALOID.
- PENGERTIAN KOLOID
Koloid
adalah campuran yang keadaannya terletak antara larutan dan suspensi. Usuran
partikel koloid berkisar antara 1nm -
100 nm, jadi koloid tergolong campuran heterogenia dan merupakan sistem dua
fase. Zat yang didispersikan disebut FASE TERDISPERSI, sedangkan medium yang
digunakan untuk mendispersikan disebut MEDIUM DISPERSI. Fase terdispersi
bersifat diskontinu ( terputus terputus ) sedangkan medium dispersi bersifat
kontinu. Pada campuran susu dengan air, fase terdispersi adalah lemak,
sedangkan medium dispersi adalah air.
Dalam kehidupan sehari hari, kita dapat
menemukan campuran yang tergolong larutan, koloid atau suspensi.
contoh larutan : larutan gula, larutan garam, spritus, alcohol 70 % , larutan cuka, udara
yang bersih, dan bensin.
contoh koloid : sabun, susu, santan, jeli, selai, mentega dan mayonase
contoh larutan : larutan gula, larutan garam, spritus, alcohol 70 % , larutan cuka, udara
yang bersih, dan bensin.
contoh koloid : sabun, susu, santan, jeli, selai, mentega dan mayonase
Contoh suspensi: air sungai yang
keruh, campuran air pasir, campuran kopi air dan campuran minyak air
PENGGOLONGAN KOLOID SISTEM KOLOID
Pengolongan system koloid didasarkan pada
jenis fase terdispersi dan fase pendispersi. Koloid yang fase terdispersi padat
disebut sol. Jadi ada tiga jenis sol
1. sol padat ( padat dalam padat )
1. sol padat ( padat dalam padat )
- sol cair ( padat dalam cair )
- sol gas ( padat dalam gas )
istilah sol biasa digunakan untuk sol cair,
sedangkan sol gas lebih dikenal dengan aerosol ( aerosol padat ). Koloid yang fase terdispersinya cair diesbut
EMULSI. Dan EMULSI juga ada tiga jenis :
- emulsi padat ( cair dalam padat )
- emulsi cair ( cair dalam cair )
- emulsi gas ( cair dalam gas )
istilah emulsi biasa digunakan untuk
menyatakan emulsi cair sedangkan emulsi gas juga dikenal aerosol ( aerosol cair
).
Koloid yang fasenya terdispersinya gas
diesbut BUIH. Hanya ada 2 jenis buih, yaitu :
- buih padat
- buih cair
KOLOID LIOFIL DAN LIOFOB
Koloid yang memiliki medium dispersi cair
dibedakan atas koloid liofil dan koloid liofob. Koloid liofil apabila terdapat
gaya tarik menarik yang cukup besar antara zat terdispersi dengan mediumnya.
Liofil Berardi suka cairan ( yunani, lio = cairan,
philia= suka ) dan koloid liofol adalah jika
gaya tarik menarik tersebut tidak ada atau sangat lemah. Liofob Berardi takut
cairan ( yunani, phobia = takut/benci )
jika medium dispersi yang dipakai
adalah air, maka kedua jenis koloid diatas masing masing diesebut koloid
hidrofil dan koloid hidrofob.
Contoh hidrofil : protein, sabun, detergen, agar – agar ,
kanji dan gelatin
Contoh
hidrofob : sol belerang, sol FE(OH)3,
SOL SOL SULFIDA DAN SOL LOGAM.
SIFAT
SIFAT KOLOID
- EFEK TYNDALL
- GERAK BROWN
- ADSORPSI
- ELEKTROFORESIS
- KOAGULASI
- DIALISIS
- SELAPUT SEMI PERMAEBAL
Tidak ada komentar:
Posting Komentar