Senin, 15 April 2013

SISTEM KOLOID



Disusun oleh Chandra lebong,15 maret 2013

PENDAHULUAN

Koloid adalah suatu campuran yang keadaannya terletak anatara larutan dan suspensi.koloid mempunyai sifat sifat tertentu yang berbeda dari larutan.

Sistem koloid adalah contoh, bahan makanan, seperti susu, keju, nasi dan roti contoh yang lain adalah, berbagai jenis obat , bahan kosmetik, tanah pertanian juga merupakan sistem koloid.

  1. PENGERTIAN DAN PENGGOLONGAN KOLOID

Secara makroskopis, koloid tampak homogen seperti halnya larutan tetapi secara mikroskopis koloid akan tampak heterogen seperti halnya suspensi, jadi keadaan koloid terletak antara larutan dan suspensi.

Nama koloid diberikan oleh THOMAS GRAHAM pada tahun 1861. istilah itu berasal dari bahasa yunani yaitu “kola dan oid “ , kola artinya lem sedangkan oid berarti seperti dalam hal ini yang dikaitkan adalah sifat difusinya. System koloid mempunyai koefisien difusi yang rendah seperti lem. Larutan biasa seperti larutan yang mempunyai koefisien difusi lebar disebut KRISTALOID.


  1. PENGERTIAN KOLOID

Koloid adalah campuran yang keadaannya terletak antara larutan dan suspensi. Usuran partikel koloid berkisar antara 1nm  - 100 nm, jadi koloid tergolong campuran heterogenia dan merupakan sistem dua fase. Zat yang didispersikan disebut FASE TERDISPERSI, sedangkan medium yang digunakan untuk mendispersikan disebut MEDIUM DISPERSI. Fase terdispersi bersifat diskontinu ( terputus terputus ) sedangkan medium dispersi bersifat kontinu. Pada campuran susu dengan air, fase terdispersi adalah lemak, sedangkan medium dispersi adalah air.



Dalam kehidupan sehari hari, kita dapat menemukan campuran yang tergolong larutan, koloid atau suspensi.


contoh larutan  : larutan gula, larutan garam, spritus, alcohol 70 % , larutan cuka, udara
                           yang bersih, dan bensin.
contoh koloid   : sabun, susu, santan, jeli, selai, mentega dan mayonase

Contoh suspensi: air sungai yang keruh, campuran air pasir, campuran kopi air dan campuran minyak air


PENGGOLONGAN KOLOID SISTEM KOLOID


Pengolongan system koloid didasarkan pada jenis fase terdispersi dan fase pendispersi. Koloid yang fase terdispersi padat disebut sol. Jadi ada tiga jenis sol
      1.   sol padat ( padat dalam padat )
  1. sol cair ( padat dalam cair )
  2. sol gas ( padat dalam gas )


istilah sol biasa digunakan untuk sol cair, sedangkan sol gas lebih dikenal dengan aerosol ( aerosol padat ).  Koloid yang fase terdispersinya cair diesbut EMULSI. Dan EMULSI juga ada tiga jenis :

  1. emulsi padat ( cair dalam padat )
  2. emulsi cair ( cair dalam cair )
  3. emulsi gas ( cair dalam gas )


istilah emulsi biasa digunakan untuk menyatakan emulsi cair sedangkan emulsi gas juga dikenal aerosol ( aerosol cair ).

Koloid yang fasenya terdispersinya gas diesbut BUIH. Hanya ada 2 jenis buih, yaitu :

  1. buih padat
  2. buih cair



KOLOID LIOFIL DAN LIOFOB


Koloid yang memiliki medium dispersi cair dibedakan atas koloid liofil dan koloid liofob. Koloid liofil apabila terdapat gaya tarik menarik yang cukup besar antara zat terdispersi dengan mediumnya. Liofil Berardi suka cairan ( yunani, lio = cairan,
philia= suka ) dan koloid liofol adalah jika gaya tarik menarik tersebut tidak ada atau sangat lemah. Liofob Berardi takut cairan ( yunani, phobia = takut/benci )

jika medium dispersi yang dipakai adalah air, maka kedua jenis koloid diatas masing masing diesebut koloid hidrofil dan koloid hidrofob.

Contoh hidrofil     : protein, sabun, detergen, agar – agar , kanji dan gelatin
Contoh hidrofob    : sol belerang, sol FE(OH)3, SOL SOL SULFIDA DAN SOL    LOGAM.



SIFAT SIFAT KOLOID

  1. EFEK TYNDALL
  2. GERAK BROWN
  3. ADSORPSI
  4. ELEKTROFORESIS
  5. KOAGULASI
  6. DIALISIS
  7. SELAPUT SEMI PERMAEBAL




Tidak ada komentar:

Posting Komentar